Rabu, 03 Agustus 2011

fanfiction *hujan lokal*

“ih mama, tumben siang-siang bolong gini udah dandan” ucap Yuni saat melewati kamar mamanya.
“mama mau liat tetangga baru kita, ayo kamu juga ikut ?” sahut mamanya dari kamar
“ngga usah ma, nanti juga ketemu “ 
Yuni naik kelantai dua dan langsung berjalan menuju balkon
“ya ampun lupa, belum buang air bekas ngepel” setelah melirik kekanan kekiri seperlunya kejalan depan rumahnya, Yuni membuang air pelan tersebut. Byurrrr
“AAAAAAA”
“hah ? siapa yang teriak ? mampus gw jangan-jangan ada yang kesiram” Yuni pun bergegas turun dan langsung berlari menuju gerbang rumah, dan sudah ada seseorang yang berdiri disana . Yuni menelan ludah “dia basah, mampus gw beneran ada yang kesiram” batin Yuni sambil memperhatikan laki-laki yang ada didepannya itu.
Dengan wajah kecut “ suruh keluar orang yang tadi nyiram gw !”
Yuni menelan ludah lagi, menunduk lalu berlari kedalam rumah dan keluar lagi dengan sebuah handuk ditangan.
“ini handuknya. Maaf banget, beneran ngga tau kalo ada orang” ucap Yuni tanpa berani menatap laki-laki itu.

Mama Yuni yang telah selesai berdandan pun keluar rumah dan terheran-heran mendapati seorang laki-laki basah kuyup disiang bolong.
“lho ? kayanya ngga ujan deh Yun, temen kamu kenapa itu ?”
“ujan lokal tante, datengnya dari balkon rumah tante”
“hmm….maaf tante agak tulalit, maksudnya apa ya ?”
Yuni mengangkat tangan “tadi aku buang air dari balkon ma”
“Yuni , kamu jorok banget sih masa buang air dibalkon . ihhh Yuni malu-maluin mama, kalo buang air kecil itu ditoilet Yuni”
Yuni dan laki-laki itu kaget dengan apa yang diucapkan oleh Mama Yuni.
“mama, bukan buang air kecil . Tadi Yuni buang air bekas ngepel “
Laki-laki itu mencium badannya dan menatap Yuni kesal, Yuni hanya mengacungkan dua jari .
“Yuni, mama kan udah bilang jangan buang air sembarangan . Jadinya gini kan ?” omel Mama sambil menjewer kuping Yuni.
“kamu, ayo masuk dulu . Mandi, kamu nanti bisa pake baju papanya Yuni“ ucap Mama Yuni pada laki-laki itu.
“ngga usah Tante, aku pulang aja”
“emang kamu ngga malu, kamu kan basah kuyup udah gitu bau lagi”
Yuni menatap mamanya, lalu diliatnya laki-laki itu sedang menatapnya . Matanya seakan-akan bicara “gara-gara lu ni !”
“kalo ngga mau mandi disini, gw anterin pulang aja ya naik motor” tawar Yuni .
“iya kamu dianterin Yuni aja ya ?”
"ngga usah Tan rumah aku deket kok . o iya aku agak pendendam sedikit jadi ulah anak Tante ini pasti bakal aku bales" berjalan pergi.
"eh apa-apaan lu, gw kan ngga sengaja" teriak Yuni pada anak laki-laki itu.
"tunggu aja ya tanggal mainnya" sahut anak laki-laki itu.
"Ma" menatap mamanya . Mama Yuni hanya tersenyum sambil menggeleng, Yuni mengalihkan pandangan pada punggung anak laki-laki itu.
"loh Ma, bukannya itu rumah Om Jaesuk ya ? kok anak laki-laki tadi masuk kedalem ?"
"ih kamu lupa ya, Om Jaesuk kan udah pindah seminggu yang lalu . Eh tunggu kalo anak yang tadi masuk ke rumah Om Jaesuk berarti dia tetangga baru kita dong" Mama Yuni tampak berpikir  "aduh Yuni belom apa-apa udah ngasih image jelek sama tetangga baru"
"ih kan Yuni ngga sengaja"
"pokoknya kamu ikut Mama kenalan sama tetangga baru kita"
"yah Ma, ngga usah deh Ma nanti Yuni ketemu anak yang tadi"
"maaf ya Mama lagi ngga mau denger alasan apa-apa"

Yuni mengekor dibelakang Mamanya saat mereka dipersilahkan masuk oleh sipemilik rumah . Mama Yuni ngobrol panjang lebar mulai dari acara-acara yang rutin diadakan di komplek perumahan sampai akhirnya menjalar ke Anang-Ashanty yang sedang sering dibicarakan .
"ya ampun ni Nenek rumpi banget dah, ngga inget umur" batin Yuni .

Akhirnya setelah hampir 1 jam ngobrol ngga jelas, Mama Yuni dan Yuni pulang .
Saat Yuni baru akan naik kelantai 2 .
“Yun, Yuni”
“aduh  Mama apaan lagi sih ?” turun menghampiri Mamanya yang berada didapur .
“gara-gara tadi kamu bikin ulah, Mama jadi lupa bawa bolu ini buat tetangga baru kita”
“yaudah sih Ma ngga usah, tadi kan kita udah kesana masa kesana lagi si lagian kalo Mama kesana pasti nanti ngobrol lagi . Kasian Neneknya Ma mau istirahat”
“siapa bilang Mama mau kesana”
Yuni menatap Mamanya “ jangan bilang kalo Yuni yang harus nganterin “
“emang kamu, kalo bukan kamu siapa lagi coba” tersenyum pada Yuni .
“tadi aja kesana sama Mama, Yuni udah deg-degan banget takut anak yang tadi bales . Apalagi Yuni pergi sendiri, bisa pingsan ditengah jalan Ma”
Mama Yuni mengernyitkan dahi “Yuni, kalo kata anak sekarang, ih sumpah ya lu tuh lebay beeeee”
Ganti Yuni yang mengernyitkan dahi. Tapi pada akhirnya Yuni tetap pergi karena Mama mengancam tidak akan membantu Yuni untuk membeli majalah ataupun pernak-pernik kpop lagi.
Tok.....tok....tok Yuni mengetuk pintu itu perlahan . Seorang anak laki-laki telah berdiri di depan pintu, mengetahui siapa yang membukakan pintu Yuni menelan ludah.
“mau ngapain lu ?”
“ikh galak banget sih ni orang” batin Yuni .
Tanpa menunggu jawaban dari Yuni “Nek, ada yang mau minta sumbangan”
Yuni menganga cukup lama sampai akhirnya Nenek anak laki-laki ini keluar “eh Yuni ayo masuk”
“ngga usah Nek, ini ada titipan dari Mama”
“aduh terimakasih Yuni, bilang juga ya sama Mama terimakasih”
Yuni tersenyum. Sejak Nenek keluar, anak laki-laki itu masuk lagi. Setelah berpamitan Yuni pun pulang, saat melewati gerbang Yuni menghela nafas tapi tiba-tiba “AAAAAAA”
“liat kan gue itu masih baik,  seenggaknya gue bales lunya ngga pake air pelan”
Nenek yang mendengar Yuni berteriak pun keluar “ Yuni, kenapa kok teriak-teriak ? loh kok kamu basah ?”
“itu Nek tadi dia ngga sengaja kesiram sama Gikwang . Eh lu Yuni kan ? sorry ya, gue ngga sengaja “ ucapnya sambil tersenyum.
Yuni menatap anak laki-laki bernama Gikwang itu “ gila ni orang muka 2 banget” batin Yuni.
“aduh nak Yuni ini basah banget , ayo masuk dulu”
“ga usah Nek, Yuni pulang aja”.

Dirumah
“loh kamu kenapa ?”
“gara-gara Mama sih nyuruh Yuni kesana”
“kok gara-gara Mama ?”
“kalo Mama ga nyuruh Yuni kesana kan Yuni ga bakal disiram sama cucunya Nenek Lee”
“kamu sih jam segini belom mandi, bau makanya disiram”
Yuni hanya cemberut.
“hah kampret kampret kutu kupret tu orang, itu Nek tadi dia ngga sengaja kesiram sama Gikwang. Apanya yang ga sengaja coba, jelas-jelas dia sengaja” Yuni nyerocos sendiri saat masuk kamar mandi.
-END-